PhotobucketPhotobucketPhotobucket

Dibal

Jumat, 26 Februari 2010

DIBAL



Band : Dibal
Genre : Hyper Death Grind
Company : Karanganyar Solo, jawa tengah Indonesia



Ngomongin soal Death Metal,g salah rasanya bila kita mengingat kembali moment terindah saat band bergenre Hyper Death Grind asal Karanganyar Solo ini mengguncang kota Solo di zaman era Orde Baru mulai terguncang kekuasaanya atau sebelum zaman Reformasi.

DIBAL mereka menamainya.
Sebuah band yang beraliran “HYPER DEATH GRIND” yang di pelopori oleh 4 orang personel yakni; Maxx andrea (vocal), Kidd hansxxen(guitar), anto gepenxx hatory (Bass), dan Tixx chang (drums).
Dibal Berdiri pada bulan Agustus tahun 1999 yang pada saat itu teriakan reformasi sedang gencar- gencarnya di serukan!. Sedang Negara Indonesia saat itu sedang mengalami revolusi akibat dampak krisis ekonomi, moral, dan pergolakan politik yang memanas hingga jatuhnya rezim Orde Baru dimasa itu.
Di saat situasi yang serba pelik saat itu DIBAL terlahir di kota solo (salah satu kota yang juga menjadi saksi bisu akibat moral bangsa yang bobrok), arti DIBAL itu sendiri ialah “kaum bawah” sebagai wakil dari kaum – kaum bawah tertindas oleh kapitalisme, politik dan modernisasi yang menyeyngsarakan rakyat kecil.
Dan bisa dibilang Dibal saat itu mampu mewakili sebuah pemberontakan yg didasari atas ketidak puasan rakyat terhadap sytem kepemerintahan yg kacau dan penuh omong kosong ini melalui alunan musik yg keras dan cadas yg tanpa kompromi.
Dibal sendiri menganut Sebagai band Hyper Death Grind pada umumnya, DIBAL mampu berbicara lantang dan meneriakkan tentang kerusakan moral, sosial dan issue global pada saat itu, dengan menuangkannya kedalam lyric-lyric lagu yang antara lain : Eternal in suffered, Fatal in my life, Dead in sleep, Fear of biotech, Dog matting, dan Tragical incident. Dari Ke enam lagu tersebut di kemas dalam mini demo track Yang bertajuk ‘’TRAGICAL INCIDENT” pada 01 maret tahun 2000. Dari beberapa Lagu- lagu DIBAL bisa dibilang sangat terinfluence oleh, NAPALM DEATH, SUFFOCATION, MEGADETH, METALLICA, SEPULTURA, dan MORBID ANGEL.
Satu yg sangat menarik dari penampilan Dibal ketika mereka beraksi diatas panggung adalah, sebuah Growl yg dari Max andrea getarkan mampu menjadikan sebuah mahakarya Hyper Death Grind dari Dibal semakin kental ketika mendengarkanya emh,, dan ga cuma itu ketukan drum nya bisa dibilang super cepat dan sayatan guitar yg tanpa jeda menggilas not harmony sehingga Hyper Death Grind dari Dibal semakin terasa.emh,, kalau boleh aku bilang hampir mirip antara perpaduan Devourment dan Disavowed. bener bener Cadas.
Dan Berbagai tour dalam dan luar kota di seluruh pulau jawa telah di lalui DIBAL di sepanjang tahun 2000 – 2004 Dan terakhir mereka menggelar aksinya di kota jogjakarta, dan setelah itu DIBAL menyatakan vakum, karena alasan pada masing-masing personelnya yaitu bermula dari sang drumer yang sibuk akan kegiatan di luar band, dan di ikuti oleh personel yang lain yang juga dengan alasan yang sama yang akhirnya menyatakan kavakumannya. Namun biarpun Dibal kini telah Vakum dari Extreme Music, tetap saja Dibal tak pernah hilang dari ingatan dalam otak kita bukan dan tentunya saya. hehehe.
Harapan saya sendiri dan pasukan Grinder di seluruh jagad raya khususnya kota bengawan semoga sebuah band Hyper Death Grind kembali terlahir lagi. dgn begitu suara pemberontakan Dibal tak sia sia. betul ga.
Eits,, tungu dulu ada berita menarik lainya Biarpun mereka vakum, Tetapi DIBAL bertekad akan tetap kembali mengisi panggung-panggung metalfest lagi di lain waktu dan kesempatan.
SiIIIppp....! ! !

akhir kata dari saya bila ada sebuah kesalahan yg tertulis mohon maaf yo mas,mbak, dik.
Stay Death F**n Metal Rules.





Read more...

Sukmo Langgeng

Senin, 22 Februari 2010

Sukmo Langgeng



Band : Sukmo Langgeng
Genre : Javanese Black Metal
Company : Solo, Jawa Tengah Indonesian



SUKMO LANGGENG mereka menamai. Band ini dibentuk pada sekitar bulan Februari 2001. Dan otak dari pembentuk band ini adalah, Adi, Aris dan Setyo.
Setelah ,mereka bertemu dan berbicara di Sukoharjo Blitz, lalu Supri dan Bambang bergabung SUKMO LANGGENG.
SUKMO LANGGENG dalam bahasa Inggris berarti Eternity Jiwa, dan nama ini diambil dari Aris. Dalam makam, Aris telah menghantui oleh sesuatu yang disebut setan hitam, dan dari itu mereka mencoba mengambil jiwanya, tapi melarikan diri dari sisi evil.
Band ini digawangi Adi pada Gitar, Aris di Scream, Supri pada Bass Gitar, Bambang pada Drum dan Setyo Keyboard Player. Mereka bermain Black Metal, dan musik mereka tergelincir panca - nada tonik. Emh,, kalau boleh dibilang musik mereka dipengaruhi Cradle of Filth, Dimmu Borgir dan Dismal bunyi merdu.
Tapi, kadang Sukmo Langgeng menyusun dan Jawa slip Black Metal. Mengapa Jawa? Karena anggota SUKMO LANGGENG hidup dan tumbuh di SOLO, sedangkan di kota ini ditemukan Surakarta Royal Palace (Keraton SOLO).
Jadi, saya piker wajar jika mereka akrab dengan tradisi dan Budaya Keraton.
Namun pada pertengahan bulan Oktober 2001, Aris dan Setyo menyatakan pensiun dari band ini. Dengan alasan Aris akan pergi ke ibu kota untuk berkarier. Untung Hendra dating dan bergabung SUKMO LANGGENG dengan menggantikan Aris sang vokalis. Jadi Sukmo Langgeng masih mampu berkibar hingga titik akhir kejayaan Sukmo Langgeng.
Setelah lama mereka malang melintang di dunia musik Bawah Tanah, seperti pepatah mengatakan bahwa semua tak ada yg abadi. Dan itu berlaku pula pada mereka. Karena kini sang guitaris mereka membentuk band Death Metal ( Jagal ). Sedang para personil lainya menyatakan pensiun dengan alasan ingin berkarir.Namun beberapa personil dari Sukmo mengaku tetap masih mendukung sepenuhnya bagi para generasi Metal lainya.
Tapi, Sukmo Langgeng tetaplah Sukmo Langgeng dan tetap akan menjadi bukti nyata tentang keberadaan mereka di jalur musik bawah tanah khususnya Black Metal.
Dan harapanku semoga para Metal Militia mampu meneruskan semangat juang mereka selain yg kini masih tersisa yaitu MAKAM.

apabila ada sedikit kata yg salah dan kurang enak dibaca, saya nyuwun ngapunten nggih.
Matur Nuwun.......


Read more...

Solo Corpse Grinder

Sabtu, 20 Februari 2010

SOLO CORPSE GRINDER




suatu bentuk scene Underground music yg menetap di Solo Jawa tengah,Indonesia. Yg berencana menyatukan dan membuat kota Solo untuk mengenal akan music Underground khususnya Extreme music (black metal,sick noise brutal death grind). Dgn tanpa adanya bentuk diskriminasi,penindasan serta kolonialisme yg semakin mempersempit ruang gerak kaum yg tertindas. Band2 seperti BYZANTIUM (RIP),MAKAM, FATAL SICKNES,CRYPT,CRY WAR,TORMENT,ERUPTION,DEATH INFECTED, DIBAL (kra),TOTALSCREAM(sragen),
MAGOT COLLONY, SUKMOLANGGENG, SANKRIT,LAMPHOR(klaten), AJAL(sukoharjo) serta, TRAGICAL MEMORIES(boyolali)..etc. mereka adalah contoh bukti nyata atas keberhasilan mereka dalam memperkenalkan serta memajukan Industri music di kota Solo khusunya Underground music. tapi sayang Band band seperti yg saya sebutin di atas kini tinggal kenangan. dan hanya Makam yg masih exis di Jalur Extreme music. sebenernya sangat disayangkan Band band seperti Torment,Dibal,Magot Collony dan Sukmo Langgeng dll harus RIP. padahal,mereka bisa dikatakan sebagai penuntun dan simbol bagi band band yg mulai merintis. dan Band terakhir yg pernah merasakan atmosfir kerasnya Underground music adalah Jagal. Jagal adalah band yg mengusung groovy brutal death. emh,,,,kalau boleh saya mengatakan warna musik mereka banyak terinspirasi dari Dying Fetus ataupun Vomit Remnants dgn sedikit dibumbuhi warna dari Disavowed. tapi sayang ketika orang lagi mulai banyak mengenal,mereka akhirnya bubar. dan mereka hanya mampu bertahan sekitar 4 tahun. saya sendiri tidak tau persis kenapa bubar. dan setahu saya,saat ini sang drumer bergabung dengan salah satu band metal core yg bernama spirit of life. dan sang guitaris membentuk band death metal lagi yg bernama crazy`n dying. sedang bassis dan vokalis mereka kini entah kemana rimbanya. sebenarnya saya ikut prihatin dan menyanyangkan mereka harus bubar karena setelah Band seperti Torment, Dibal, Tartarus etc tak ada lagi yg masih exis selain saat ini Makam dan Eruption. Tapi,sepertinya atmosfir music Extreme kembali bergerak maju. karena,saya melihat di pertengahan Oktober 2008 di Sukoharjo menampakan event yg saya kira Bagus menurut penilaian saya. karena,disaat atmosfir extreme musik di Solo mulai tak terdengar,mereka berani memunculkan salah satu sosok band yg berbahaya di Indonesia yaitu Santet. Santet adalah band yg mengusung javanese black metal. dan yg ga kalah menariknya adalah sosok band black metal juga yg berasal dari Solo siapa lagi kalau bukan Makam. bayangin aja 10 tahun lebih mereka tetap exist. wuiihhh......salut saya sama mereka dan tentunya,sama sang panitia sendiri yg bikin acara kemarin. Dan kemarin tgl 2 nop 08 saya pikir juga merupakan acara yg sangat keren. bayangin aj di tengah guyuran hujan yang deras,mereka rela menanti Killharmonic atau Forgotten. walau saya sendiri juga ga tau apa yg dinanti sang Metal Head kemarin di ISI. tapi,kalau saya pribadi menunggu aksi dari KIllharmonic. band yang mengusung progresive Death Metal ala Necrophagist dan Ville ini boleh dibilang salah satu band yg layak disejajarkan di dunia permetalan di Indonesia. sebenarnya,Killharmonic pernah saya lihat di acara Annifuckserry 10 th Grinder Troops. walau begitu,musik mereka layak untuk dinikmati. Selain Forgotten dan Killharmonic,ada juga band Death Metal dari Semarang. mereka menamai Puttrefaction. kalau saya boleh jujur,penampilan mereka ga kalah hebatnya sama Forgotten. dgn membawakan lagu milik mereka sendiri dan beberapa nomor milik Dying Fetus mereka membombardir acara dengan aksi aksi mereka. jujur,saya salut dengan penampilan mereka. ........................................................................... dan tentunya aplaus juga buat para panitia penyelenggara kemarin. siiippp dan salam hangat dari saya aland metal militia

Read more...

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP